Selasa, 29 Mei 2012

KERUSAKAN EKOSISTEM SPERMONDE MEMPRIHATINKAN



MAKASSAR, FAJAR -- Kerusakan ekosistem laut dan pantai di pulau-pulau yang berada dalam  gugusan kepulauan Spermonde di perairan selat Makassar telah memprihatinkan.

Kondisi ini mengusik kepedulian sejumlah penggiat lingkungan di Makassar dengan membentuk Forum Peduli Spermonde (FPS). FPS yang digagas oleh para penggiat lingkungan ini telah dideklarasikan di Pulau Kodingareng Keke, Kecamatan Ujung Tanah Makassar, Senin, 28 Mei.

Deklarasi FPS ini dihadiri Wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, hadir pula dari pihak Kepolisian Perairan (Polair), Lantamal dan anggota DPRD Kota Makassar serta Dinas Pariwisata Makassar. Deklarasi ini juga menghadirkan masyarakat yang merupakan perwakilan dari beberapa pulau di Makassar. 

Forum yang diketuai Andi Ilhamsyah Mattalatta ini diharapkan akan menjadi  langkah awal bagi pengembangan berbagai kegiatan untuk melestarikan alam di kawasan gugusan pulau Spermonde yang terbentang dari perairan Pangkep hingga Takalar ini.

Dalam kesempatan itu, Ilhamsyah Mattalatta menyatakan, kerusakan ekosistem laut dan pantai yang terjadi di beberapa kepulauan Spermonde khususnya yang ada dalam wilayah pemkot Makassar telah mencapai tahap memprihatinkan.

Jika ini dibiarkan kata dia, maka akan mengakibatkan hilangnya pulau-pulau tersebut. “Inilah yang menjadi dasar terbentuknya forum ini (FPS). Kami juga mengajak berbagai kalangan untuk bergabung mulai dari LSM lingkungan, forum fotografi, klub selam, pengusaha dan seniman. Kami  juga berharap pemkot dapat berperan aktif untuk suksesnya forum ini," tandas Ilhamsyah.

Wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin menyatakan bahwa apa yang telah dgagas para pemerhati lingkungan tersebut menjadi kewajiban Pemkot Makassar untuk mendukungnya.

"Upaya pemerintah kota untuk menjaga ekosistem laut khususnya di daerah kepulauan telah kami lakukan dengan membangun sarana dan prasarana, khususnya tanggul dan pemecah ombak untuk mencegah pengikisan daratan. Ini karena kondisi kepulauan Makassar khususnya pulau-pulau yang tidak berpenghuni sangat rentan dengan terjadinya abrasi.  Namun kami menyadari APBD kota sangat terbatas, sehingga kami masih sangat memerlukan bantuan dana dari pusat," ujar Ilham. (kas/pap)

MASALAH MASALAH ALAM SEKITAR DUNIA

Terdapat banyak masalah yang melanda dunia pada ketika ini. Kebanyakan diantara masalah ini adalah masalah yang berkait dengan alam sekitar. Alam sekitar di definisikan sebagai sesuatu di sekeliling yang mempunyai keupayaan untuk mempengaruhi secara dalaman atau luaran terhadap sesuatu organism. Sesuatu organism selanjutnya boleh dipengaruhi secara positif atau negative dengan keadaan alam sekeliling. Para saintis bersetuju bahawa dengan berterusanya globalisasi masalah loka akan ditransformasikan kepada isu – isu yang akan membawa kesan di peringkat dunia antarabangsa. Sesungguhnya hanya terdapat beberapa masyarakat yang tidak tersentuh dengan masalah – masalah alam sekitar. Satu daripada masalah – masalah alam sekitar yang terbukti di dunia kini ialah pencemaran. Terdapat beberapa bentuk pencemaran yang berlaku di persekitaran dan selanjutnya membawa ancaman besar kepada kewujudan organism – organism. Satu daripada bentuk pencemaran ialah pencemaran udara. Pencemaran udara meliputi semua pencemar – pencemar yang dijumpai di atmosfera dan ia boleh dalam bentuk partikel – partikel atau gas –gas. Bahan – bahan ini dianggap sebagai berbahaya kepada organism kerana ia boleh meracuni ataupun membunuh.
Sumber – sumber pencemaran boleh berasal dari manusia atau semulajadi . Walaubagaimanapun, dalam dunia hari ini manusia telah mendominasi dalam menghasilkan peningkatan amaun pencemaran kerana mereka merupakan majoriti yang menghasilkan bahan pencemar ke udara.
Sebagai tambahan kepada masalah pencemaran udara, masalah alam sekitar yang lain pula ialah lambakan sisa terhadap alam sekitar. Manusia selalu melambakan sisa sampah yang sangat berbahaya kepada organisma.
Disebabkan berterusanya perkembangan industri tahap sisa berbahaya juga terus berkembang. Kebanyakan manusia tidak mampu mengelak dari menghasilkan sisa berbahaya disebabkan tiadanya kesedaran terhadap masalah alam sekitar ini. Lambakan sampah bermula apabila seseorang mula membuang sampah tanpa menyedari ia boleh membahayakan alam sekitar. Keadaan sampah itu tidak menjadi hal, tetapi fakta yang sebenar sisa akan termendap ke tanah dan suatu masa akan membahayakan organisma
Selain dari masalah – masalah yang disebutkan tadi, alam sekitar kini juga sedang berhadapan dengan masalah serius iaitu kerosakan hutan hujan. Namun, bila dibandingkan dengan masalah – masalah lain, isu ini menjadi perhatian media yang utama. Disebalik larangan untuk melakukan pembalakan , masalah ini masih terus wujud. 

Beberapa kes dilaporkan berlaku berkenaan dengan pembalakkan satu daripadanya kes yang berlaku di Brazil. Direkodkan bahawa di Brazil kawasan pembalakkan adalah seluas negara Nebraska. Moreso hutan hujan Amazon , hutan yang dikenali sebagai kawasan tarikan hutan hujan seperti Zaire, Indonesia, venuzela dan Columbia telah mencatatkan pengurangan yang sebelumnya merupakan hutan dara.
Pemanasan global juga merujuk sebagai kesan rumah hijau ia merupakan antara maslaah alam sekitar yang dihadapi dunia kini.
Isu ini telah menjadi perhatian dunia pada hari ini. Beberapa badan seperti kerajaan, para saintos dan environmentalis mengambil keperihatinan yang tinggi mengenai isu ini kerana ia merupakan suatu isu terbesar yang mengancam manusia dan organisma. 

Pemanasan global berlaku apabila gas – gas begrgabung di atas permukaan bumi dan membentuk bumi yang dlindungi dengan rumah hijau. Gas – gas ini kemudian memerangkap haba yang berhampiran dengan permukaan bumi yang selanjutnya bakal mengancam alam sekitar. Pemanasan global yang berlaku dengan pantas amat berbahaya kerana ia diramal akan meningkatkan suhu bumi yang akan mengancam alam sekitar dengan lebih dahsyat. 
Ribut, kemarau dan banjir merupakan beberapa petanda yang diakibatkan oleh pemanasan global dan environmentalis percaya ia akan lebih merbahaya daripada sekarang.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1940940-masalah-masalah-alam-sekitar-dunia/#ixzz1wJvJogbf

GEJALA ALAM DI NEGARA NEGARA TETANGGA


Gejala alam tidak hanya melanda di negeri kita saja, tetapi negara-negara tetangga juga mengalami hal serupa. Adapun
gejala atau peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga antara lain:

1. Gempa Bumi

Gempa bumi dahsyat yang datang pada musim dingin bulan Januari 1995 menghancurkan kota Kobe sekitar 500 km sebelah
barat Tokyo. Negara Jepang merupakan wilayah yang berisiko tinggi terhadap bahaya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Pada tanggal 27 Desember 2006 negara Taiwan diguncang gempa dengan kekuatan 7,1 skala Richter. Akibat gempa tersebut jaringan kabel bawah laut Taiwan rusak hingga memperlambat layanan internet sehingga mengganggu transaksi perbankan khususnya di pasar uang.

2. Badai/Topan

Negara Filipina pada tanggal 1 Desember 2006, dilanda badai yang disebut dengan badai/topan Durian. Topan tersebut menghantam kawasan gunung berapi Manyon, daerah timur Filipina yang berjarak 350 km selatan ibu kota Filipina. Kecepatan
topan Durian itu mencapai 225 kilometer per jam yang mampu mengangkat atap rumah, menerbangkan jendela dan mencabut pohon beserta akar-akarnya. Karena menghantam kawasan gunung berapi, badai ganas ini menimbulkan banjir bandang yang disertai longsor lumpur vulkanik. Puluhan desa terkubur dalam longsoran tersebut. Selain topan Durian negara Filipina juga pernah diserang badai Bilis dengan kecepatan 75 km per jam dan putaran angin dengan kecepatan 95 km per jam. Topan Cimaron dengan kecepatan 200 km per jam juga pernah menyapu Filipina bagian utara. Pada tanggal 11 Agustus 2006 negara Cina tepatnya di Provinsi Fujian diterjang badai Saomai dengan kecepatan 216 km per jam dan mampu menenggelamkan 1.000 kapal nelayan. Negara Vietnam pada tanggal 5 Desember 2006 diterjang topan Durian yang mengakibatkan banyak orang meninggal, ratusan kapal karam serta merusak ratusan rumah. Badai yang membawa
angin dengan kecepatan 120 km per jam ini juga diiringi dengan hujan deras yang menyebabkan banjir bandang.

3. Tanah Longsor

Tanah longsor pernah terjadi di negara Filipina tepatnya di desa Guinsaigon, Saint Bernard, sebelah selatan Pulau Leyte Filipina Tengah. Ratusan rumah terkubur akibat bencana tanah longsor ini. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut secara berturut-turut merupakan penyebab terjadinya tanah longsor ini. Tanah di sekitar wilayah tersebut menjadi labil sehingga mampu menumbangkan pepohonan dan ikut hanyut bersama dengan arus air yang deras.

4. Banjir

Negara Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur akhir tahun 2006 dilanda bencana alam banjir sehingga lebih dari 30.000 orang
mengungsi. Banjir tersebut memutus jalur transportasi jalan dan kereta api di seluruh wilayah negara bagian Johor. Banjir besar juga melanda sebagian Singapura yang mengakibatkan tanah longsor dan sejumlah persimpangan jalan tidak dapat dilalui oleh alat transportasi. Genangan besar terjadi di bagian utara dan tengah Singapura.

5. El Nino

El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti sang bayi kristus. Dinamakan El Nino karena sering muncul ketika perayaan Natal di akhir tahun. El Nino merupakan interaksi antara atmosfer tropis dan samudra tropis. Setiap dua hingga tujuh tahun sekali. Perubahan tekanan udara di atas Samudra Pasifik menyebabkan angin tropis bertiup menuju khatulistiwa. Hal ini mengakibatkan permukaan perairan menjadi hangat. Suhu panas yang ditimbulkan El Nino dapat mematikan banyak ikan dan burung laut karena menghambat naiknya perairan dingin yang kaya nutrisi ke permukaan.

GEJALA ALAMDI INDONESIA DAN NEGARA TETANGGA


Kondisi cuaca dan iklim di muka bumi saat ini terlihat makin bervariasi dan menyimpang. Saat ini kalian sering melihat dan mungkin mengalami sendiri berbagai macam gejala alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, tanah longsor, dan lain-lain. Gejala alam tersebut tidak hanya dijumpai di negara Indonesia tetapi juga dapat dialami oleh negara lain.

A. Peristiwa Alam di Indonesia

Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia

a. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa hanya gunung berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.
c. Tsunami
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti. Banjir
merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang penyakit.
e. Angin Topan
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006
terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak
ke Australia.
f. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di Pulau Sumatra sering terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan
korban harta benda dan jiwa.

2. Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam

Gejala alam di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang dilintasi oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania yang menyebabkan banyak gunung berapi. Aktivitas
gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan pergeseran lempeng benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan maka akan terjadi badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim yang kadangkadang bisa terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi menyebabkan banjir dan tanah longsor.
a. Gunung Meletus
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab masing-masing sesuai dengan nama dan jenis
gempa tersebut.
1) Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik terjadi akibat pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi. Lempeng tektonik adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat
keras. Di bawahnya terdapat lapisan bumi yang lebih lunak sehingga lempeng-lempeng ini seolah-olah terapung. Beberapa
ahli menyatakan bahwa lempengan-lempengan ini selalu bergerak menjauh, bergesekan, atau bertabrakan satu sama lain. Menurut para ahli geologi, Indonesia adalah gugusan pulau yang mengapung di kerak bumi yang dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
2) Gempa bumi vulkanik
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa bumi terjadi ketika gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama. Jadi, timbulnya gempa hanya ada di sekitar gunung berapi.
3) Gempa tanah runtuh
Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh, misalnya gua kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhnya tanah tersebut.
c. Tsunami
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami biasanya cukup kecil, tetapi bisa menjadi sangat besar hingga menyebabkan banjir dan kerusakan saat gelombang tersebut menghantam pantai. Nama tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tetapi kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, penyebab terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar, pembangunan vila-vila di pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat menimbulkan bencana banjir. Pohon-pohon sangat berguna untuk menahan air hujan agar tidak langsung ke pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap air hujan sehingga air yang mengalir ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan langsung menuju ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika sungai penuh dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai akan mengecil dan tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan sehingga air meluap di pemukiman penduduk.
e. Angin Topan
Angin topan adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara minimum. Penyebab terjadinya
angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
f. Tanah Longsor
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya
terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

Selasa, 22 Mei 2012

Masalah Alam

Terdapat banyak masalah yang melanda dunia pada ketika ini. Kebanyakan diantara masalah ini adalah masalah yang berkait dengan alam sekitar. Alam sekitar di definisikan sebagai sesuatu di sekeliling yang mempunyai keupayaan untuk mempengaruhi secara dalaman atau luaran terhadap sesuatu organism. Sesuatu organism selanjutnya boleh dipengaruhi secara positif atau negative dengan keadaan alam sekeliling. Para saintis bersetuju bahawa dengan berterusanya globalisasi masalah loka akan ditransformasikan kepada isu – isu yang akan membawa kesan di peringkat dunia antarabangsa. Sesungguhnya hanya terdapat beberapa masyarakat yang tidak tersentuh dengan masalah – masalah alam sekitar. Satu daripada masalah – masalah alam sekitar yang terbukti di dunia kini ialah pencemaran. Terdapat beberapa bentuk pencemaran yang berlaku di persekitaran dan selanjutnya membawa ancaman besar kepada kewujudan organism – organism. Satu daripada bentuk pencemaran ialah pencemaran udara. Pencemaran udara meliputi semua pencemar – pencemar yang dijumpai di atmosfera dan ia boleh dalam bentuk partikel – partikel atau gas –gas. Bahan – bahan ini dianggap sebagai berbahaya kepada organism kerana ia boleh meracuni ataupun membunuh.
Sumber – sumber pencemaran boleh berasal dari manusia atau semulajadi . Walaubagaimanapun, dalam dunia hari ini manusia telah mendominasi dalam menghasilkan peningkatan amaun pencemaran kerana mereka merupakan majoriti yang menghasilkan bahan pencemar ke udara.
Sebagai tambahan kepada masalah pencemaran udara, masalah alam sekitar yang lain pula ialah lambakan sisa terhadap alam sekitar. Manusia selalu melambakan sisa sampah yang sangat berbahaya kepada organisma.
Disebabkan berterusanya perkembangan industri tahap sisa berbahaya juga terus berkembang. Kebanyakan manusia tidak mampu mengelak dari menghasilkan sisa berbahaya disebabkan tiadanya kesedaran terhadap masalah alam sekitar ini. Lambakan sampah bermula apabila seseorang mula membuang sampah tanpa menyedari ia boleh membahayakan alam sekitar. Keadaan sampah itu tidak menjadi hal, tetapi fakta yang sebenar sisa akan termendap ke tanah dan suatu masa akan membahayakan organisma
Selain dari masalah – masalah yang disebutkan tadi, alam sekitar kini juga sedang berhadapan dengan masalah serius iaitu kerosakan hutan hujan. Namun, bila dibandingkan dengan masalah – masalah lain, isu ini menjadi perhatian media yang utama. Disebalik larangan untuk melakukan pembalakan , masalah ini masih terus wujud. 

Beberapa kes dilaporkan berlaku berkenaan dengan pembalakkan satu daripadanya kes yang berlaku di Brazil. Direkodkan bahawa di Brazil kawasan pembalakkan adalah seluas negara Nebraska. Moreso hutan hujan Amazon , hutan yang dikenali sebagai kawasan tarikan hutan hujan seperti Zaire, Indonesia, venuzela dan Columbia telah mencatatkan pengurangan yang sebelumnya merupakan hutan dara.
Pemanasan global juga merujuk sebagai kesan rumah hijau ia merupakan antara maslaah alam sekitar yang dihadapi dunia kini.
Isu ini telah menjadi perhatian dunia pada hari ini. Beberapa badan seperti kerajaan, para saintos dan environmentalis mengambil keperihatinan yang tinggi mengenai isu ini kerana ia merupakan suatu isu terbesar yang mengancam manusia dan organisma. 

Pemanasan global berlaku apabila gas – gas begrgabung di atas permukaan bumi dan membentuk bumi yang dlindungi dengan rumah hijau. Gas – gas ini kemudian memerangkap haba yang berhampiran dengan permukaan bumi yang selanjutnya bakal mengancam alam sekitar. Pemanasan global yang berlaku dengan pantas amat berbahaya kerana ia diramal akan meningkatkan suhu bumi yang akan mengancam alam sekitar dengan lebih dahsyat. 
Ribut, kemarau dan banjir merupakan beberapa petanda yang diakibatkan oleh pemanasan global dan environmentalis percaya ia akan lebih merbahaya daripada sekarang.